hi, hehe:)

hi, it's me again heheyeaaaa I know, it’s kinda weird to write something like this again and again— but here I am, and honestly I feel like I’m gonna keep doing this more and more, hahaha.

"Call me"

sebenarnya draft ini sudah tersimpan lama di folder usangku, tapi baru sempat aku lanjutkan mengingat anniversary semakin mendekat.
—this is something I wrote a while before their anniversary.
mungkin kemarin bukan perayaan anniversary kita as onedoor, tapi hari itu adalah hari di mana sebuah kelompok yang kita jadikan sahabat karib merayakan hari jadinya yang kedua dan hari itu adalah hari yang membuat kita bisa jadi bagian dari onedoor. aku, kamu, dan kita.banyak sekali yang ingin aku sampaikan sebenarnya, tapi the queen of this hehe moment adalah:
terima kasih.
Terima kasih BOYNEXTDOOR.
Terima kasih ONEDOOR.
lebih dari setahun yang lalu, aku yakin memutuskan buat ngikutin BOYNEXTDOOR, aku labelin diri sebagai onedoor and honestly, that’s something I’m genuinely proud of. tentu, selain karena mengenal mereka yang udah selalu kasih semangat dan support secara gak langsung, juga karena aku bertemu dan berkenalan dengan banyak onedoor yang bikin aku mikir,
"oke, I’m exactly where I’m supposed to be. I’m an onedoor, and I mean it."
the strongest reason why I feel super betah menjadi bagian dari fandom ini yaitu karena onedoor itu sendiri. I really wanna say big thank you to all of you guys. serius. gak boong. one of the best thing ever yang kalo disuruh ngulang sejuta kali aku mau, aku mau ngerasain ketemu pertama kali sama kalian, ngobrol pertama kali, bercanda pertama kali, and other onedoorfull things behind.
and now, i love you guys even more. malu hehe.
mungkin nggak banyak yang kenal aku secara personal, but that’s totally okay, i just wanna say thank you to every single onedoor in this world!sometimes when i feel very neomu sangat overwhelmed, secara gak sadar aku lari ke sini, aku lari ke temen temen yang aku kenal dari sini, ngobrol sama temen temen di sini, that’s enough dan aku yakin bukan cuma aku aja yang ngerasain ini.pertama kali aku datang ke sini, semua karena kalian —onedoor. kalian selalu menyambut orang baru dengan hangat. tidak berat rasanya untuk bergandengan tangan dengan siapa pun.
ah, begini kah rasanya memiliki kawan yang saling mendukung,” pikirku waktu itu.
banyak hal baik yang aku dapatkan selama di sini. saling support, saling sayang dan saling mengingatkan. aku harap kita selalu bisa saling menghargai satu sama lain, karena pada akhirnya kita sama-sama manusia.aku sangat berharap kita semua akan terus bergandengan dan menggenggam tangan satu sama lain —398 tahun ke depan.you guys feel like a real home for me, tempat paling nyaman untuk kembali.
Terima kasih, sudah dan masih mau berteman denganku.
binta

woon-hug૮₍´˶• . • ⑅ ₎ა

ada yang mau woonhug sampein ke kamu!

do you woon-hug?

woon-hug mau kasih pelukan hangat ke kalian semua yang udah berusaha belajar buat sayang sama diri sendiri, bahkan juga ke orang lain.
woon-hug berharap temen-temen semua bisa selalu menganggap bahwa diri kalian berharga.
you're so gorgeous, you're so stunning, you're so cute૮₍ ˃ ⤙ ˂ ₎ა. tapi yang terpenting, kamu berhak dicintai—atas dirimu dan orang lain.kamu berhak dan pantas atas segala hal, sama seperti yang lainnya.♡

hoiiiii

namun, terkadang tetap saja ada perasaan tidak enak yang muncul —perasaan tidak cukup, tertinggal, dan dibanding-bandingkan."dibanding-bandingkan membuatku membanding-bandingkan"
kayaknya udah akrab sama hal itu ya hehe
bukan hanya tentang penampilan diri saja tetapi juga dalam kehidupan.
bagaimana bisa dia di umur belasan tahun sudah bisa membeli mobil sendiri? sedangkan aku?"
18 tahun belum jadi apa-apa,
20 tahun belum punya apa-apa,
22 tahun belum menghasilkan apa-apa,
24 tahun hidup biasa saja,
25 tahun hidup tanpa arah yang nyata.
hoiiiii,
tidak apa-apa. kamu tidak lambat pun bukan mereka yang terlalu cepat. ini bukan tentang waktu, ini tentang caramu berjalan, kamu hanya berhati-hati untuk memastikan jalanmu tepat, juga mereka yang kamu anggap cepat bisa saja mereka menganggap langkahnya masih terlalu lambat.
hidupmu adalah hidupmu. jangan dan tidak perlu kamu bandingkan dengan orang lain. tak perlu menjadikan kehidupan orang lain sebagai acuan hidupmu. well, kalau melihat hal "membanding-bandingkan" itu sebagai motivasi, aku bisa katakan, tidak apa.“sabar, pelan-pelan, nanti bisa.”
begitu ucap ibuku sewaktu aku mengeluh saat menata kue nastar dalam toples untuk hari raya. ibuku membeli dua kilo yang dikemas oleh penjualnya dalam plastik ziplock, jadi pembeli harus menata sendiri dalam toples.
aku mengeluh dan sempat ingin menyerah sewaktu tau betapa menyebalkannya menata kue itu dalam toples agar tersusun rapi. ibuku yang juga sedang menata kue lain dalam toples berkata lagi
“pelan-pelan, pasti bisa.“
tidak banyak hal yang aku pikirkan saat itu, hanya,
“oh, mungkin beliau sudah berpengalaman.”
padahal tahun-tahun kemarin juga aku sudah pernah melakukan hal ini, seharusnya aku sudah tahu rasanya, mengapa aku harus merasa sebal dan tidak bisa bersabar, jika pada akhirnya aku bisa?
Ah, aku menulis ini dengan mata yang baru kupejamkan satu setengah jam seharian ini, maaf jika sedikit meracau.aku hanya ingin tahu bahwa kamu tidak sendiri. ada teman-teman yang juga merasakan hal yang sama denganmu --atau mungkin bila kamu tidak merasa mereka sama denganmu, masih ada aku. Tidak apa-apa merasa kurang saat dibandingkan dengan orang lain karena sejatinya kita hanya berjalan dengan cara yang berbeda, dengan arah dan langkah yang tak bisa disamaratakan.aku hanya ingin bilang, makasih ya udah bersabar.
hehe, love you.

hehe

tetapi sampai kapan harus bersabar? lelah ya?
hehe tidak apa.
tidak jarang aku, kamu, dan kita merasakan lelah yang menyebalkan, sangat. tidak ingin melanjutkan, juga tidak berniat untuk berhenti. bukankah hal yang wajar untuk ber-lelah ria? tidak ada salahnya merayakan lelah yang kita rasakan.berhenti sejenak, istirahat, meminum secangkir teh hangat atau minuman favoritmu, makan makanan kesukaan, menonton film yang kamu suka, kemudian melanjutkan kembali.tidak apa-apa.
hal terpenting adalah menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai. apapun itu. termasuk hidup. jika nanti waktunya selesai, pasti akan selesai.
oleh sebab itu, lakukan saja hal-hal baik dan menyenangkan, agar lelahmu juga terbayarkan dengan hasil akhir yang setidaknya melegakan, karena kamu sudah bekerja keras untuk menyelesaikan.
"mengapa aku merasakan ini?"
tapi justru pertanyaan itu yang datang terus-menerus dan sering membuat kita semakin kacau. sampai aku melupakan satu fakta yang sebenarnya cukup untuk menenangkan isi kepalaku. (dan kamu juga harus mengetahui ini!)
bahwa kita tidak sendiri.
bahwa banyak orang di luar sana yang merasakan hal yang sama. bahwa banyak orang yang peduli dan menyayangi kita.
banyak orang bukan berarti kita harus terus-menerus mengeluh dan berkecil hati. dan bila hanya sedikit orang yang benar-benar sama dengan kita, itu pun tak apa—karena aku, kamu, dan kita semua, masih diperbolehkan untuk merasa lelah.jangan lupa istirahat, makan dan minum yang cukup. semoga hari mu menjadi lebih menyenangkan besok, lusa dan seterusnya.